Tuesday, September 25, 2012

Mengenal Pupuk Alami

0 comments
  Pupuk adalah bahan dan zat makanan yang diberikan atau ditambahkan kepada tanaman, dengan maksud agar supaya zat makanan untuk tanah itu bertambah. ada dua macam pupuk : Pupuk buatan ( mineral ) dan pupuk alami ( pupuk organik ). pupuk buatan adalah pupuk mineral yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk. sedangkan pupuk alami ( pupuk organik ) adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami, yang terjadi secara alami, mudah didaur ulang melalui bantuan cacing, bakteri, jamur, kapang dan lain-lain. pupuk alami menjadi bahan-bahan unsur hara tanah yang menjadi bahan makanan tanaman. pupuk alami dapat pula diartikan sebagai bahan-bahan organik yang setalah diurai, jasad-jasad reniknya memberikan zat-zat makanan yang mudah dihisap tanaman.
 
  Pada pertanian ekologis, pupuk yang digunakan adalah pupuk alami, karena dengan menggunakan pupuk ini lebih ramah lingkungan dan selaras dengan alam. dan hasil dari tanaman, tidak mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh. pertanian seperti ini memberi pupuk pada tanah, bukan pada tanaman. jadi, jika tanah subur, persediaan unsur hara di dalam tanah cukup, maka tanaman akan tumbuh dengan baik.

  Pupuk alami tersebut merupakan sumber bahan organik di dalam tanah. bahan organik tanah adalah keseluruhan sisa-sisa bahan yang berasal dari jasad hidup, baik merupakan bahan yang masih segar maupun yang sudah melalui pembusukkan. bahan organik ini berperan penting di dalam tanah, terutama pengaruhnya terhadap kesuburan tanah.

  Pengaruh pemupukan alami pada struktur tanah dapat mengakibatkan tanah-tanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air menjadi lebih tinggi, sedangkan tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan. sementara pengaruh pupuk alami pada pertumbuhan tanaman adalah mempercepat perkembangan tanam-tanaman yang disebabkan oleh adanya perbaikan keadaan makanan. pengaruh yang lain adalah tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat, karena pemupukan mempengaruhi daya tahan tanamanterhadap penyakit tertentu.

  Peningkatan dalam usaha pertanian dilakukan pemupukan dengan bahan alami. bahan-bahan alami yang telah mengalami pelapukan dapat dijadikan pupuk denga sifat-sifatnya : 
  1. Dapat memperbaiki sifat-sifat tanah
  2. Dapat mempertahankan kelembaban tanah
  3. Dapat menjadi sumber zat-zat makan bagi tumbuh-tumbuhan
  4. Dapat menjadi sumber makan bagi pertumbuhan mikrooganisme di dalam tanah
  Pemupukan tanah diberikan untuk memberi makanan/nutrisi pada tanaman. dalam melakukan pemupukan untuk pertanian alami, tidak terjadwal seperti pertanian konvensional, tetapi sesuai kebutuhan tanaman. dalam pertanian alami, perlu diperhatikan, jika tanaman kekurangan salah satu unsur yang menjadi makanan utama.
  • Jika tanaman kekurangan netrogen, daun akan berwarna kekuning-kuningan, maka tanaman memerlukan pupuk cair, sebagai tambahan makanan. 
  • Sedangkan tanaman yang kekurangan kalium akan menjadi kerdil dan kadang-kadang ada bercak seperti karat.
  • Jika kekurangan pospor, daun menjadi hijau tua lalu menjadi kemerahan, kecoklatan, lalu mati. jika pada tanaman buah, maka proses bunga akan mudah gugur atau buah dan biji menjadi tidak baik. jika sudah kekurangan unsur tersebut, dalam penanaman perlu ditambahkan pupuk dasar yang banyak.
Demikianlah uraian singkat tentang mengenal pupuk alami semoga bermanfaat bagi anda semua.
Read More

Monday, September 24, 2012

Cara Membuat Bio-starter Dengan Bahan Lokal

2 comments
  Dalam pembuatan pupuk alami, tentunya kita membutuhkan Bio-starter, atau bisa disebut Efektifitas Mikrooganism (EM). Bio-starter berperan sebagai pengurai yang akan mempercepat proses fermentasi bahan alami menjadi nutrisi. bahan-bahan untuk membuat Bio-starter menggunakan bahan lokal, seperti : 
  1. Terasi 1/4 kg
  2. Gula pasir 1 kg
  3. Batang pohon pisang busuk
  4. Dedak/bekatul 1 kg
  5. Air mendidih 5 liter
  6. 1 buah Wadah/tong ukuran sedang
  7. 1 buah Kantong plastik ukuran sedang
  8. 1 buah Jerigen
  9. 1 buah Ember
  10. Batang kayu ukuran 50 cm 
  11. 1 gumpal kecil tali plastik
Proses pembuatan Bio-starter :
Tahap 1.
  • Rebus air 5 liter hingga mendidih, kemudian sisihkan pada wadah.
  • Masukkan 1/4 kg terasi ke dalam wadah air dan aduk.
  • Kemudian, masukkan 1 kg gula pasir dan aduk.
  • Masukkan pula 1 kg bekatul dan aduk.
  • Dinginkan sambil diaduk.
Tahap 2
  • Gedebong pisang yang sudah busuk diperas.
  • Sisihkan air perasannya sebanyak 5 liter.
Tahap 3
  • Campur adonan pada tahap 1 dan tahap 2, kemudian aduk hingga merata.
  • Tutup rapat campuran tersebut selama 3 hari dengan plastik yang diikatkan tali rapia pada wadah.
Tahap 4
  • Buka campuran setelah 3 hari, kemudian aduk campuran tersebut.
  • Tutup kembali dan buka keesokan harinya untuk diaduk sesuai kebutuhan. ulang proses serupa sampai hari ke 10.
  • Pada tahap 4 dilakukan evaluasi terhadap adonan media Bio-starter. media Bio-starter yang siap digunakan memiliki ciri : berbusa dan berbau asam.
  • Bio-starter yang akan disimpan, sebaiknya ditempatkan pada jerigen.
Demikianlah cara pembuatan Bio-starter dengan bahan lokal, semoga bermanfaat bagi kita semua.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   
Read More

Thursday, September 20, 2012

Mengenal Pupuk Kompos dan Proses Pembuatannya

1 comments
Pupuk Kompos

  Kompos adalah hasil akhir bahan organik yang di proses dengan bantuan bakteri. Kompos tidak hanya terdapat unsur hara N, P, dan K saja, tetapi mengandung unsur hara Fe, S, Ca, Mg, dan lain-lain. keuntungan dalam menggunakan pupuk kompos adalah mengurangi problem pencemaran lingkungan hidup secara nyata terutama sampah-sampah organik. 

Bahan-bahan pembuatan Kompos adalah
  1. 600 kg kotoran Kambing atau Sapi
  2. 150 kg Sekam
  3. 300 kg daun-daun hijau
  4. 2,5 kg Dolomit
  5. 1,5 liter Bio-starter
  6. 1 lembar terpal ukuran 3x4 m
Masing-masing bahan yang di gunakan dalam pembuatan pupuk alami berperan dalam mempersiapkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. 
  • Kotoran Kambing/Sapi memilki peranan yang sangat besar sebagai nutrisi yang lengkap.
  • Sekam berperan dalam menciptakan porositas dan gerasi tanah yang sangat di perlukan dalam proses pertumbuhan tanaman.
  • Daun-daunan hijau berperan dalam mempertahankan kelembaban dengan kemampuan mengikat air yang baik, sekaligus sebagai sumber nutrisi setelah didekomposisikan.
  • Bio-starter beperan sebagai pengurai yang akan mempercepat proses fermentasi bahan organik menjadi nutrisi.
  • Dolomit berperan dalam meningkatkan PH tanah yang akan mengoptimalkan proses fermentasi dan ketersediaan nutrisi dalam kandungan pupuk.
  • Air beperan dalam mempercepat proses pematangan pupuk dengan kelebaban yang cukup.
Catatan : Perbandingan antara kotoran Kambing atau Sapi : Sekam : Daun-daun Hijau : Dolomit, adalah 2 : 1 : 1 : 0,1. sedangkan Bio-starter yang digunakan sebanyak 5 takaran tutup botol air kemasan untuk air 1 gembor dan setiap lapisan memerlukan 4 gembor sampai 5 gembor. 

Proses Pembuatan Kompos :

Proses pelapisan daun-daun hijau
1. Pada lapisan pertama alas dari daun-daunan hijau tanpa di cincang yang sudah 10-20 cm. alas tersebut di basahi dengan bio-starter sampai seluruh bagian basah. untuk lebih jelas silahkan lihat gambar diatas.

Penaburan kotoran Kambing

2. Untuk lapisan kedua di lapisi dengan kotoran Kambing atau Sapi setinggi 20 cm. untuk lebih jelas silahkan lihat gambar di atas.
Penaburan Dolomit



3. Di atas kotoran Kambing atau Sapi ditaburi dengan dolomit secukupnya. pada gambar diatas adalah proses penaburan dolomit.
Pelapisan sekam dan penyiraman dengan Bio-starter


4. Kemudian di tutup dengan sekam. setelah sekam merata di siram dengan Bio-starter yang telah dilarut kan air dan disiram sampai seluruh bagian basah. gambar di atas adalah proses penyiraman Bio-starter pada lapisan sekam.
5. Selanjutnya dilakukan proses yang sama untuk lapisan kedua.
Penutupan dengan terpal

6. Setelah semua bahan selesai, selanjutnya di tutup dengan terpal ( plastik ) dan dibiarkan selama 2 bulan untuk proses dekomposisi selama 60 hari dan pupuk siap di gunakan.
Catatan : Proses dekomposisi menjadi pupuk alami dapat di percepat hingga 20 hari, dengan perlakuan pengadukan pada hari ke-4, hari ke-15, kemudian pada hari ke-20. pengadukan ini dilakukan  untuk membalikan posisi adonan di tengah ke posisi luar.

Demikianlah uraian singkat tentang Mengenal Pupuk Kompos dan Proses Pembuatannya semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.
 
Read More

Popular Posts